Kecerdasan seorang individu di
masa dewasa memang tidak sepenuhnya bergantung pada pendidikan yang
diberikan dan pengalaman dijalaninya semasa kecil, namun orang tua yang
mengamalkan cara mendidik anak agar cerdas secara tepat bisa jadi cukup
membantu perkembangan anak. Sebab bagaimanapun juga, tidak semua orang
di dunia ini seberuntung Einstein yang kecerdasannya—yang lebih tepat
disebut kejeniusan—menonjol pada masa dewasanya sementara semasa kecil
hingga remaja ia dianggap memiliki kekurangan pada kemampuan
berpikirnya.
Kemampuan seorang individu hingga
bisa dinilai cerdas bila belajar hingga bisa memahami apa yang
dipelajari dan dialami, selain itu sanggup memecahkan masalah
menggunakan rasio dan dapat menerapkan apa yang dipalajari. Kecerdasan
seorang anak dapat dikatakan berkembang bila nalar, emosi, dan
motoriknya dapat difungsikan dengan baik. Untuk bisa mencapai dan meraih
semua itu, makanan, pengalaman, dan aktivitas fisik merupakan faktor
penting. Makanan sehat dan bergizi bagi bayi yang dikonsumsi ibu
semenjak kehamilan sampai yang diberikan setelah bayi lahir, jelas
merupakan salah satu langkah penting dalam cara mendidik anak agar
cerdas dengan ikan dan ASI sebagai menu utama. Makanan yang mesti
dihindari oleh sang ibu maupun jabang bayi terutama, makanan mengandung
bahan-bahan kimiawi berupa pengawet dan pewarna yang melebihi standar
aturan yang ditetapkan.
Pengalaman untuk mempelajari dan
mengalami hal-hal baru jelas menjadi faktor untuk menstimulasi
perkembangan kcerdasan otak dan emosi anak. Selain itu, mengajak anak
untuk melakukan kegiatan fisik seperti berolahraga, bermain, dan
sebagainya, akan mengembangkan kemampuan motorik yang berdaya guna serta
merupakan cara mendidik anak agar cerdas.
0 komentar:
Posting Komentar